oleh

Ponpes Riyadhus Sholihin Bandar Lampung Perlakukan 250 Anak Yatim Bak Raja dan Ratu

VoxLampung.com, Bandar Lampung – Pondok Pesantren (Ponpes) Yatim Piatu dan Dhuafa Riyadhus Sholihin Bandar Lampung memperlakukan santrinya bagaikan raja dan ratu. Berbagai fasilitas dan pelayanan berkualitas diberikan kepada 250 santri yatim piatu yang ada di sana.

“Kami menjaga kualitas asupan makanan, tempat tinggal, dan pendidikan bagi anak-anak yatim di sini. Karena Ponpes Riyadhus Sholihin menjadikan anak yatim seperti raja dan ratu,” kata Pemimpin Ponpes Riyadhus Sholihin KH Ismail Zulkarnain, Jumat, 24/3/2023.

Ismail menjelaskan, memuliakan anak yatim adalah sebuah keniscayaan. Dia sangat mengecam oknum-oknum yang memanfaatkan anak yatim untuk “dijual” untuk menarik donatur.

Pada kenyataannya, ada saja oknum yang menjual kesedihan anak yatim dan menyalahgunakan kepercayaan donatur. Setelah dana didapat, dana tersebut tak sampai kepada anak yatim. Padahal, kata Ismail, santunan dari para donatur adalah amanah yang harus disampaikan kepada yang berhak.

Untuk itu, Ponpes Riyadhus Sholihin selalu menjaga kepercayaan dari para donatur dengan memenuhi segala kebutuhan santri yatim di sana dengan fasilitas kelas wahid. Hal itupun diikuti dengan semakin banyaknya donatur yang mempercayakan donasinya ke Ponpes Riyadhus Sholihin.

“Kami menjaga kepercayaan umat, khususnya para donatur. Menjaga kepercayaan umat itu yang berat.
Sebenarnya para pejabat ini mau menyumbang, cuma mereka krisis kepercayaan. Ada beberapa oknum yang menyalahgunakan kepercayaan para donatur. Kami sangat menjaga, bahkan kami menunjukkan dengan prestasi para santri, baik di tingkat daerah, nasional, maupun internasional,” ungkap Ismail.

Tak hanya memberikan fasilitas yang baik, Ponpes Riyadhus Sholihin juga memberikan pendidikan berkualitas kepada para santri. Baik itu pendidikan formal, non formal, maupun pendidikan agama Islam.

Para santri dibiayai sekolah dan dibebaskan memilih sekolahnya masing-masing. Sepulang sekolah, mereka kembali ke Ponpes dan mengikuti pendidikan keagamaan.

“Kami mendidik anak-anak yatim agar menjadi manusia yang punya harga diri dan kehormatan. Kami tempa mental para anak yatim agar punya harapan, bermental pejuang, dan visioner, serta mengamalkan ilmunya di masyarakat,” ungkapnya.

Lulusan Ponpes Riyadhus Sholihin kini banyak tersebar di seluruh penjuru tanah air dengan berbagai profesinya. Ada yang menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi, dan lainnya. Tak sedikit pula yang memilih mengabdikan diri menjadi ustaz di kampung halamannya masing-masing.

Menurut Ismail, anak yatim jika diberi penanganan yang tepat maka akan menjadi orang-orang hebat. Maka, sangat tidak elok jika anak yatim hanya dijadikan objek menjual kesedihan demi meraup keuntungan untuk oknum-oknum tak bertanggung jawab.

Anak yatim, lanjut Ismail mesti diperlakukan sama dengan anak-anak yang memiliki orang tua utuh. Mereka mesti juga diberi perhatian dan penghargaan apabila memiliki capaian tertentu.

Seperti yang dilakukan di Pesantren Riyadhus Sholihin setiap Bulan Ramadan. Para santri diberi target untuk menghatam Alquran minimal sebanyak lima kali selama Ramadan. Nantinya, santri yang mencapai target akan diberi hadiah tambahan saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Bulan Ramadan adalah bulan spesial bagi santri Riyadhus Sholihin.
250 anak berlomba-lomba untuk khatam Al-quran. Bagi yang lebih dari 5 kali khatam dalam sebulan ini, maka akan dikasih bonus tambahan,” ujar Ismail.

Sejatinya, semua santri memang diberi hadiah THR berupa sejumlah uang dan pakaian lebaran, namun bagi yang mencapai target khatam Alquran akan ada tambahan uang tunai. Hal ini untuk memantik semangat santri agar lebih giat membaca Alquran.

“Setiap tahun, memang setiap santri dibelikan baju baru, dan dikasih uang sangu untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing. Uang itu agar diberikan kepada ibunya untuk membeli bahan pangan lebaran,” jelasnya.

Ismail berharap, para santrinya dapat memanfaatkan Bulan Ramadan untuk beribadan lebih tekun, dan fokus meningkatkan khatam Alquran.

“InsyaAllah setelah lebaran Idul Fitri, 250 santri Ponpes Riyadhus Sholihin juga akan dapat reward jalan-jalan Dufan, Ancol,” imbuh Ismail. (Imelda)

Print Friendly, PDF & Email

Komentar

Rekomendasi