VoxLampung, Bandar Lampung – YSC Indonesia, Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) bersama Pemuda di RT 046, Kampung Gudang Agen, Pesawahan, Telukbetung Selatan, menggelar acara peringatan Hari Toilet Sedunia 2024. Acara yang bertajuk ‘Musik Tepi Sungai’ itu berlangsung pada Sabtu, 30 November 2024 di Tepi Sungai Way Belau, Kampung Gudang Agen, Kelurahan Pesawahan, Bandar Lampung.
Konsep Musik Tepi Sungai adalah kampanye berbasis komunitas dengan pendekatan sosial-budaya dan pendekatan personal bagi masyarakat di lokasi yang akrab bagi mereka, yaitu di tepi Sungai. Tujuan diadakannya acara ini untuk meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi yang layak sebagai upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan mencegah penularan penyakit.
Tajuk Musik Tepi Sungai menggabungkan keindahan seni dengan pesan mengenai pentingnya sanitasi. Pemilihan lokasi di tepi sungai ditujukan sebagai makna simbolis, di mana sungai yang dianggap penting bagi masyarakat sekitar, berpotensi terdampak buruk akibat pengelolaan sanitasi dan lingkungan yang kurang baik.
Dengan begitu, acara ini diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya dengan acara yang menghibur, antara seni dan edukasi, sekaligus mendorong komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) ke 6, yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak pada tahun 2030 mendatang.
Musik Tepi Sungai dirancang sebagai acara yang melibatkan berbagai elemen masyarakat secara aktif. Anak-anak muda dari komunitas Pemuda Gudang Agen turut terlibat aktif sebagai agen penggerak dalam proses kreatif, mulai dari menciptakan musik, drama, hingga pembuatan instalasi seni yang mengangkat tema air, sanitasi, dan lingkungan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan ruang belajar bersama untuk mendorong perubahan positif di masyarakat.
Kegiatan ini juga berkolaborasi bersama Universitas Malahayati, PD Kebersihan, Universitas Lampung, dan juga Sekolah Islam Azzahra. selain itu, para pemuda, musisi lokal, mahasiswa, dan berbagai media partner turut mendukung upaya penanganan krisis sanitasi di masyarakat.
Mengusung konsep seni dan kolaborasi, acara ini akan menampilkan berbagai pertunjukan seni dan musik dari Sindikat Sisa Semalam, ATBJ, penampilan puisi, dan talkshow terkait isu sanitasi dan lingkungan. Selain itu, terdapat pameran instalasi seni dan zine book karya pemuda setempat dan para kolaborator.
Acara dilengkapi dengan layanan sablon kaos khusus dari Pele Mele sebagai bagian dari penggalangan dana untuk pembangunan toilet di Taman Baca Ceria, Pesawahan. Acara ini terbuka untuk umum dan dilengkapi oleh doorprize berupa Sedot Tinja Gratis. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman Instagram @youthsanitation.
Kegiatan ini tidak lepas dari dukungan para kolaborator yakni Dinas Perumahan, Pemukiman Provinsi Lampung dan juga PT Gula Gunung Madu dan PSM Premium.
Sejarah Hari Toilet Sedunia
Hari Toilet Sedunia pertama kali dirayakan pada tahun 2001 oleh World Toilet Organization (WTO), yakni sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh Jack Sim. Organisasi ini memiliki tujuan untuk memperingatkan ancaman krisis sanitasi dan memperjuangkan akses sanitasi yang layak di seluruh dunia. Kemudian pada tahun 2013, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan resmi mengadopsi Hari Toilet Sedunia sebagai salah satu hari peringatan internasional. Dengan begitu, PBB menunjukkan pentingnya krisis sanitasi di kancah global.
Data menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 3,5 miliar orang di dunia masih hidup dengan keadaan sanitasi yang tidak aman. Lebih lanjut, sebanyak 673 juta orang masih melakukan buang air besar sembarangan. Di Indonesia, 70% sumber air tercemar oleh tinja manusia akibat akses sanitasi yang tidak layak dan pengelolaan limbah yang buruk. Hal ini berdampak pada kesehatan masyarakat, pencemaran lingkungan, dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada suatu bangsa.
Musik Tepi Sungai, Agar Kesadaran Tak Menepi
Tema Hari Toilet Sedunia tahun 2024 yaitu “Toilets: a Place for Peace” yaitu sanitasi untuk perdamaian yakni menekankan pentingnya toilet yang aman dan terlindungi dalam menjaga kesehatan, martabat, serta lingkungan.
Tahun ini, fokusnya adalah pada fakta bahwa, bagi miliaran orang, sanitasi terancam oleh konflik, perubahan iklim, bencana, dan pengabaian.Ketika layanan sanitasi hancur, rusak, atau terganggu, limbah manusia yang tidak diolah menyebar di lingkungan, melepaskan penyakit mematikan seperti kolera. Dengan menciptakan penghalang antara kita dan limbah kita, layanan sanitasi sangat penting bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Pesan-Pesan Kunci pada Hari Toilet Sedunia 2024 yaitu:
1. Toilet adalah tempat untuk perdamaian. Ruang penting ini, di pusat kehidupan kita, harus aman dan terlindungi. Namun, bagi miliaran orang, sanitasi terancam oleh konflik, perubahan iklim, bencana, dan pengabaian.
2. Toilet adalah tempat untuk perlindungan. Dengan menciptakan penghalang antara kita dan limbah kita, layanan sanitasi sangat penting bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Namun, ketika sistem toilet tidak memadai, rusak, polusi menyebar dan penyakit mematikan pun menyebar.
3. Toilet adalah tempat untuk kemajuan. Sanitasi adalah hak asasi manusia. Sanitasi melindungi martabat setiap orang, dan terutama mengubah kehidupan perempuan dan anak perempuan. Lebih banyak investasi dan tata kelola sanitasi yang lebih baik sangat penting untuk dunia yang lebih adil dan lebih damai.(Rls)
Komentar