oleh

54 Tahun Jadi Sate Favorit Warga Bandar Lampung, Sate Padang Sidi Berbagi Sembako ke Pengemudi Ojol

VoxLampung.com, Bandar Lampung – Sate Padang Sidi merayakan ulang tahunnya yang ke-54. Sebagai ungkapan rasa syukur, Sate Padang Sidi berbagi sembako kepada puluhan pengemudi ojek online di Kota Tapis Berseri, pada Senin, 4/11/2024.

Owner Sate Padang Sidi, Eni Yuliana mengatakan, acara berbagi tahun ini sengaja menyasar kepada pengemudi ojek online lantaran mereka dianggap berjasa untuk penjualan Sate Padang Sidi. Di era digital ini, banyak masyarakat membeli makanan menggunakan aplikasi pemesan makanan online seperti Gofood, Grabfood, Shopee Food, dan Maxim.

Alhamdulillah tahun ini kami berbagi kepada para pengemudi ojek online. Karena memang 30 persen penjualan kami lewat ojek online,” kata wanita yang akrab disapa Uni Eni itu kepada awak media, di Sate Padang Sidi, Jalan Hayam Wuruk nomor 161, Kebon Jeruk, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, Senin pagi.

Sebanyak 30 pengemudi ojek online tampak antusias dan semringah tatkala menerima paket sembako berupa sekarung beras, telur ayam, gula, kopi, teh, dan sebagainya. Pembagian paket sembako dilakukan usai acara seremoni syukuran ulang tahun.

Puluhan pengemudi ojek online menerima sembako dari pemilik Sate Padang Sidi dalam rangka HUT ke-54. | Imelda/VoxLampung

Pada momen HUT ini, Sate Padang Sidi telah menyiapkan berbagai promo menarik bagi konsumen. Mulai tanggal 1-15 November 2024, ada promo gratis Teh Botol Sosro untuk konsumen yang makan di tempat.

Promo menarik lainnya, yaitu pada tanggal 12 November, khusus yang beli untuk dibawa pulang atau take away mulai pukul 11.00 WIB, ada promo beli satu gratis satu.

“Promo buy one get one ini khusus untuk take away, karena untuk mengindari kepadatan pengunjung di sini. Transaksinya nanti pakai kupon supaya antrean jelas dan teratur,” terang Uni Eni.

Selanjutnya, ada promo give away atau bagi-bagi 54 porsi Sate Padang Sidi. Keterangan lengkap bisa dilihat di akun Instagram @Satepadangsidi.

Sate Padang Sidi merupakan salah satu sate Padang yang terkenal dengan kualitasnya. Sate Padang Sidi menyediakan varian sate daging sapi dan daging ayam dengan bumbu khas Padang yang kaya rempah.

Dibanderol dengan harga mulai dari Rp17 ribu untuk sate padang ayam, dan Rp22 ribu untuk sate padang sapi,  pelanggan sudah bisa menikmati kenikmatan otentik dan cocok ditemani irisan ketupat yang lembut.

Selain menyediakan sate yang siap makan, Sate Padang Sidi juga kini menyediakan dalam bentuk Frozen atau beku yang sudah bersertifikat halal dan Badan POM. Untuk sate beku harganya mulai dari Rp28 ribu per lima tusuk lengkap dengan bumbu dan bawang goreng. Tersedia juga Frozen rendang daging sapi dengan harga Rp75 ribu dengan berat 250 gram.

“Kami menyediakan yang Frozen karena sesuai permintaan pelanggan. Banyak yang ingin dibawa sebagai oleh-oleh, bahkan sudah sampe ke Mekkah dan beberapa negara,” kata Uni Eni.

Sate Padang Sidi. | ist

Bermula dari seorang Herman Sidi, ayah dari Uni Eni, pedagang kaki lima di sekitar Pasar Bambu Kuning pada tahun 1970, Sate Padang Sidi kini sudah memiliki banyak pelanggan, bahkan menjadi langganan para pejabat di Lampung. Sate Padang Sidi kerap menjadi hidangan di acara-acara pemerintahan, maupun perusahaan besar di Bumi Ruwa Jurai.

“Nama Sidi itu sebenarnya gelar papa di Padang. Sempat digusur dan pindah beberapa kali dari Pasar Bambu Kuning, dan tahun 2006 sempat berhenti setahun karena ibu meninggal. Namun karena pelanggan banyak nyariin, akhirnya kami memutuskan untuk berdagang lagi dengan menyewa garasi rumah orang di dekat Pasar Tugu ini,”  ungkap Uni Eni.

Selama tiga tahun pertama hanya buka pada sore hingga malam hari. Namun seiring berkembangnya teknologi belanja online dan banyaknya permintaan, kini Sate Padang Sidi buka sejak pukul 7 pagi.

Alhamdulillah Juni 2023 kami buka cabang di Jalan Pagar Alam nomor 45, Kedaton. Ini karena banyaknya permintaan, dengan alasan kejauhan kalau ke Pasar Tugu,” jelasnya.

Dengan terus mempertahankan kualitasnya, Sate Padang Sidi bertahan hingga lebih dari setengah abad. Kini Sate Padang Sidi memiliki 16 orang pegawai yang terbagi di dua outlet.

“Kualitas sate padang kami mungkin yang membuat kami bertahan. Ini berdasarkan testimoni pelanggan. Bahkan saat Covid-19 melanda, kami tidak terpuruk, dan justru omzet kami meroket hingga 50 persen. Saya sampai speechless karena penjualan kami justru naik, dengan banyaknya orang beli via ojek online. Kami sangat bersyukur,” tutup Uni Eni. (Imelda)

Print Friendly, PDF & Email

Komentar

Rekomendasi