VoxLampung.com, Papua New Guinea – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi Partai Gerindra, Dwita Ria Gunadi, turut serta dalam rombongan delegasi Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI-Papua New Guinea, mengunjungi Port Moresby, Papua New Guinea.
Rombongan itu ke sana untuk melakukan beberapa agenda, di antaranya menghadiri pertemuan dengan Penjabat Ketua Parlemen Papua New Guinea, Koni Iguan, beserta asisten Ketua Parlemen Papua New Guinea, Johnson Wapunai, dan Clerk dari Parlemen Papua Nugini, Kala Aufa, di gedung Parlemen Papua New Guinea.
Agenda pertemuan Parlemen dua negara tersebut dimulai sejak 9 Juni dan akan berlangsung hingga 11 Juni 2023. Rombongan dipimpin oleh Putu Supadma Rudana, didampingi oleh beberapa anggota Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI, yaitu I Made Urip, Hamka Baco Kady, Sri Meliyana, Fathan Subchi Badawi, Muhtarom, Mahfudz Abdurrahman, dan Muhammad Syafrudin Buhari.
Menurut Dwita Ria, pertemuan bilateral, dua negara tersebut untuk menggarisbawahi pentingnya Indonesia dan Papua New Guinea untuk meningkatkan kerja sama, termasuk kerja sama antar parlemen.
“Kami para delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Papua New Guinea memberikan draf Memorandum of Understanding (MoU) versi terbaru terkait Grup Kerja Sama Bilateral kepada Parlemen Papua New Guinea untuk ditinjau kembali” kata Legislator Asal Lampung II tersebut.
Lebih detail, Dwita Ria menjelaskan bahwa Draf MoU mencakup, di antara lain, pertukaran pengalaman dan informasi; saling mendukung dalam forum parlemen internasional; dan peningkatan kapasitas (capacity building). Draf MoU juga mencakup bentuk-bentuk kerjasama lainnya yaitu pertukaran kunjungan dan dialog.
Adapun yang tidak kalah penting, pimpinan dan peserta delegasi GKSB DPR RI mendapatkan kesempatan untuk mengamati sesi sidang Parlemen. Setelah sesi sidang, Delegasi GKSB Indonesia mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Papua New Guinea, James Marape, dan juga Menteri Pertahanan, Win Bakri Daki.
Kunjungan ini sangat diapresiasi dan disambut baik oleh Parlemen Papua New Guinea, yang dimana diharapkan dapat berkontribusi dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia.(Rls)
Komentar