oleh

Sekolah Islam Azzahra Helat Sustainable Living Expo, Targetkan Penurunan Sampah 35% per Tahun

VoxLampung, Bandar Lampung – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Azzahra meresmikan “Program Sekolah Ramah Sampah”. Program yang berkolaborasi dengan YSC Indonesia ini bertujuan mendorong seluruh warga sekolah agar lebih peduli dan berperilaku bijak dalam pengelolaan sampah.

Peresmian program bertajuk Azzahra Sustainable Living Expo “Nurture the Nature” itu berlangsung di lantai 6 Gedung SMP Islam Azzahra, Jalan Mayjend DI Panjaitan, Gotong Royong, Bandar Lampung, Kamis, 14/11/2024.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMP Islam Azzahra, Umi Fatirah mengatakan, kegiatan ini merupakan puncak dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang menjadi satu bagian dari Kurikulum Merdeka di mana pembelajaran lintas disiplin ini mengajak siswa mengamati dan mencari solusi untuk masalah di lingkungan sekitar, serta program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yakni Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).

Umi memaparkan, program tersebut berangkat dari satu keyakinan bahwa dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada, sekolah dengan lingkungan di tengah kota, tidak menyurutkan keinginan mereka untuk tetap melaksanakan konsep hidup berkelanjutan.

“Kami ingin mengubah paradigma sampah yang selama ini disebut sebagai masalah menjadi masulah atau tanggung jawab. Sesuai nafas Islam yang sejak awal sudah sangat ramah dengan konsep sustainable yaitu konsep mubazir,” kata Umi.

Setelah berjalan selama dua bulan, lanjut Umi, program Sekolah Ramah Sampah ternyata bukan hanya tentang sampah. Sebab selain itu, ada kebaikan-kebaikan lain yang mengikuti.

“Karena yang terbangun kesadaran-kesadaran pada anak didik kami ternyata melampaui itu. Dari ide-ide mereka, lahir riset-riset kecil yang luar biasa. Ternyata ada banyak gagasan mereka yang dinilai dari hal kecil namun jika dilakukan bersama-sama InsyaAllah dapat menyelesaikan masalah sampah,” ungkap Umi.

Siswi SMP Islam Azzahra memamerkan hasil karyanya terkait sustainable Project Idea. | VoxLampung

Umi bilang, Sekolah Islam Azzahra menargetkan penurunan sampah 35% per tahun. Untuk itu, perjuangan yang dilakukan sekolah tersebut sejatinya belum sampai di titik akhir.

Sejauh ini, pihaknya menerapkan beberapa tahapan dalam melaksanakan Program Sekolah Ramah Sampah. Setidaknya ada empat tahapan mulai dari tahap sosialisasi hingga eksekusi.

“Kami mulai dari tahap Selami. Murid harus mengetahui dahulu isu sampah. Lalu tahap pemetaan sampah. Kami melakukan riset, yang ternyata sekolah kami menghasilkan 128 kilogram sampah per hari. Setelah riset itu, masuk tahap memilah, lalu membatasi. Cara membatasinya yaitu bagaimana 35% sampah kami selesaikan di sini, tidak dibawa ke TPA Bakung. Alhamdulillah pelan-pelan dalam waktu dua bulan volume sampah kami sudah turun menjadi 85 kilogram per hari,” paparnya.

Ketua Komite SMP Islam Azzahra, Ahmad Mundirul mengatakan, pihaknya sangat mendukung dan cukup terlibat dalam program ini. Hasil pembelajaran di sekolah lantas dilanjutkan di lingkungan keluarga.

“Kami ikut (mengamati). Jadi katering sekolah itu awalnya menggunakan wadah sekali pakai, dan sekarang sudah diubah menjadi lunch box. Jadi orang tua semua dilibatkan di program ini, mulai dari yang SD hingga SMP pun dilibatkan,” katanya.

Plt Asisten III Pemerintah Kota Bandar Lampung, Husna, mewakili Pj Walikota mengatakan, sampah saat ini menjadi momok yang menakutkan lantaran jumlahnya yang terus meningkat. Pemkot berharap penerapan 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle dapat dilakukan di sekolah-sekolah untuk mengurangi volume sampah.

Kondisi di Kota Bandar Lampung saat ini, lanjutnya, cukup kewalahan menangani sampah lantaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung yang seluas lebih dari 15 hektare sudah sangat kritis dan secara normal sudah tidak sanggup lagi menampung sampah di kota ini. Sekitar 800–1.000 ton sampah dihasilkan masyarakat Kota Bandar Lampung setiap harinya.

“Dengan adanya program Sekolah Azzahra diharapkan menjadi pilot project bagi sekolah-sekolah yang ada di Bandar Lampung sehingga Pemkot terbantu. Kegiatan ini juga mengundang sekolah-sekolah lain, dan hal-hal baik mesti ditiru, karena bisa mengurangi sampai 45% sampahnya,” kata Husna.

Plt Asisten III Pemerintah Kota Bandar Lampung, Husna, didampingi Kepala SMP Islam Azzahra meninjau booth di Azzahra Sustainable Living Expo “Nurture the Nature”. | VoxLampung

Sementara itu, Direktur Eksekutif YSC Indonesia, Iffah Rachmi mengatakan, YSC Indonesia bekerja sama dengan Sekolah Azzahra dalam program Sekolah Ramah Sampah, di mana Azzahra memiliki target penurunan sampah sebanyak 35 persen dalam setahun.

Temuan pihaknya di Sekolah Azzahra, sebanyak 128 kilogram sampah dihasilkan setiap hari, di mana 40% merupakan sampah organik dan 37% sampah low value. “Artinya, program ini bukan hanya masalah teknis tetapi juga mengubah perilaku,” ujar Iffah.

“Misalnya temuan kami, ternyata sampah low value itu disebabkan sampah mika, dari katering dan lain lain. Artinya kan pola-pola ini bisa diubah. Lalu yang sampah 40% organik itu apa yang bisa dilakukan di sekolah, misalnya mereka memulai dengan maggot atau lainnya,” sambungnya.

Untuk itu, ia berharap, di Sekolah Azzahra pihaknya dapat mencari pola supaya menjadi sebuah model yang nantinya bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain. Terlebih lagi, di tahun depan akan mulai diterapkan program pemerintah yakni makan siang gratis, yang berpotensi memunculkan persoalan sampah di sekolah. Namun Iffah meyakini, seberapa besar pun persoalan sampah, dapat ditangani apabila ada kemauan.

“Semuanya kembali dari niat dan mindset. Karena ini bukan pilihan tetapi sebuah keharusan,” pungkas Iffah.

Acara peresmian dimeriahkan dengan penampilan seni tarian asal Papua, musik, menyanyi, dan dancing oleh siswi-siswi SMP Azzahra. Sejumlah booth dari komunitas sekolah dan lembaga peduli lingkungan.

Hadir pula dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan yang diwakili Kabid Dikdas Mulyadi, Pembina Yayasan Fatimah Azzahra Bandar Lampung, perwakilan sekolah-sekolah di sekitar Sekolah Azzahra, dan sejumlah mitra. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Komentar

Rekomendasi