VoxLampung.com, Bandar Lampung – Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, meninjau proses vaksinasi di Ruang Abung, Balai Keratun Pemprov Lampung, Senin, 22/3/2021.
Dalam tinjauannya, Wapres menyaksikan jalannya vaksinasi dan sempat berbincang dengan peserta vaksinasi.
Menurut Wapres, vaksinasi di Lampung berjalan dengan baik. Dia berharap, angka vaksinasi terus ditingkatkan dan dilanjutkan percepatannya. Dengan vaksinasi ini, Wapres ingin dalam waktu setahun, herd imunity akan terbentuk.
Tak hanya itu, pada kesempatan tersebut, Wapres juga menegaskan bahwa Vaksin AstraZeneca boleh digunakan, kendati saat ini vaksin itu masih menjadi polemik di masyarakat soal label haramnya. Bahkan, wakil menteri kesehatan segera mendistribusikan vaksin produk Inggris itu.
BACA JUGA: Wapres Ma’ruf Amin Kunjungi Lampung, Ini Agendanya
“Saya kira yang sekarang harusnya yang dipersoalkan itu adalah boleh atau tidak boleh. Bukan pada halal atau tidak halal. Walaupun tidak halal, majelis ulama sudah bilang boleh, apalagi sudah halal, semakin boleh. Jadi, itu tidak jadi masalah,” Kata Maruf Amin.
Meskipun belakangan, pihak AstraZeneca telah membantah vaksin Corona mereka mengandung babi. Disusul pernyataan vaksin yang sudah digunakan di sejumlah negara muslim seperti Arab Saudi hingga Kuwait.
“Kami menghargai yang disampaikan oleh MUI. Penting untuk dicatat bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan,” jelas AstraZeneca Indonesia dalam keterangan tertulisnya, mengutip Detik.com, Minggu, 21/3/2021.
BACA JUGA: Terungkap! Penembak Driver Taksi Online Ternyata Oknum Anggota TNI Aktif
Hal tersebut sudah dikonfirmasi Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris. Ditegaskan, semua tahapan produksi vaksin AstraZeneca tidak ada satupun yang memanfaatkan produk turunan babi.
“Semua tahapan proses produksinya, vaksin vektor virus ini tidak menggunakan dan bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya,” lanjut AstraZeneca.
“Vaksin ini telah disetujui di lebih dari 70 negara termasuk Arab Saudi,UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair, dan Maroko dan banyak Dewan Islam di seluruh dunia telah menyatakan sikap bahwa vaksin diperbolehkan untuk para muslim,” pungkasnya.(*)
Komentar