VoxLampung, Bandar Lampung – Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung akan melakukan evaluasi terhadap pihak ketiga yang menyediakan jasa kebersihan. Ini setelah ratusan office boy (OB) dan cleaning service yang bekerja di rumah sakit tersebut berunjuk rasa, menuntut kenaikan honor pada Senin, 3 Maret 2025.
Direktur RSUDAM Lampung, dr Lukman Pura mengatakan, aduan yang diterima pihaknya dari para pekerja kebersihan outsourcing yakni terkait permintaan gaji di bayar sesuai upah minimun provinsi (UMP). Lantas, ini menjadi perhatian serius pihaknya.
“Ini belum pernah terjadi (sebelumnya). Kami sebelumnya telah memberikan kesempatan kepada perusahaan lokal sebagai penyedia jasa. Tapi kenyataannya ada perlakuan yang tidak sesuai terhadap tenaga kerja kami,” kata Lukman Pura, di kawasan DPRD Lampung, Rabu, 5/3.
Lukman Pura mengakui jika petugas kebersihan merupakan tenaga kerja yang sangat penting dalam menjaga kualitas pelayanan rumah sakit.
“Bagaimana kita bisa menghasilkan pelayanan rumah sakit yang lebih baik, bersih, dan berkualitas jika penyedia jasa justru tidak mendukung hal tersebut,” kata Lukman.
Lukman bilang, pihaknya ke depan akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap mitra kerja, termasuk perusahaan penyedia jasa kebersihan, agar standar pelayanan di rumah sakit tetap terjaga dengan baik.
Evaluasi berkala akan diterapkan untuk memastikan tenaga kerja mendapatkan lingkungan kerja yang sehat dan layak, sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal.
Dilansir dari rilis.id, para pegawai yang berdemo berstatus outsourcing dan di bawah pihak ketiga yang melibatkan dua perusahaan penyedia jasa tenaga kebersihan, yakni PT. Artha Sarana Cemerlang (ASC) dengan 74 pekerja dan PT. Gemilang Mulia Sarana (GMS) dengan 76 pekerja.
Pegawai kebersihan ini menuntut agar gaji mereka dibayar sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) Lampung tahun 2025 sebesar Rp2.893.000 per bulan.(*)
Komentar