oleh

Tabuhan Marawis Dari Balik Jeruji Lapas Narkotika Bandar Lampung

VoxLampung, Bandar Lampung – Tak dung, tak dung, tak dung. Suara tabuhan alat musik marawis terdengar rampak, saling bersahutan, dan membentuk irama nan syahdu.

Sekitar 60 narapidana (napi) duduk bersila di Masjid Al-Hidayah Lapas Narkotika Bandar Lampung. Masing-masing memegang alat musik yang terbuat dari kayu dan kulit lembu itu. Ada juga yang memainkan simbal. Salah seorang menjadi vokalis dalam grup marawis itu.

Ya, mereka adalah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung yang sedang berjuang menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Baca juga: Kamar Digeledah dan Dites Urine, Napi Lapas Narkotika Bandar Lampung Zero Narkoba

Mereka adalah orang-orang yang memiliki catatan hitam lantaran tersangkut kasus Narkoba, dengan hukuman yang bermacam, mulai yang ringan hingga berat.

“Salah satu cara untuk melepas ketergantungan terhadap narkoba, kami bisa mengatasi dengan kegiatan marawisan warga binaan dan taklim,” Kata Nova, Staff Bimaswat Lapas Narkotika sekaligus pembina kegiatan marawis, kepada VoxLampung.com, Rabu, 3/3/2021.

Saban hari, kecuali hari Minggu, mereka berlatih marawis mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Tak hanya dari kalangan tua, bahkan Napi yang masih muda pun turut meramaikan kegiatan marawis tersebut.

Napi Lapas Narkotika Bandar Lampung sedang berlatih Marawis. | VoxLampung

Sementara itu, Kepala Pengamanan Lapas Narkotika Bandar Lampung Farizal Antony mengatakan, kegiatan itu dinilai sangat efektif untuk dilakukan oleh para warga binaan.

Ia berharap, nantinya warga binaan dapat menampilkan bakat marawisnya dalam berbagai kegiatan, seperti lomba ataupun dipersembahkan ketika ada kunjungan Kakanwil Kemenkumham dan kunjungan dari tamu lainnya.

“Kegiatan ini bagus. Selain warga binaan bisa menampilkan bakat marawis saat diadakan kegiatan, juga diharapkan mampu memperkuat tali persaudaraan dan sisi kerohanian tiap warga binaan,” ungkap Farizal. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Komentar

Rekomendasi