VoxLampung.com, Bandar Lampung – Ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Bandar Lampung mengikuti pelatihan kemandirian. Kegiatan tersebut diinisiasi pihak Lapas bersama Balai Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung.
Para Napi dilatih untuk memiliki keterampilan pengelasan, pangkas rambut, dan perikanan. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Kadivpas Kanwil Kemenkumham Lampung Farid Junaedi, di Aula Lapas setempat, Kamis pagi, 18/2/2021.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama 18 hari itu bertujuan untuk memberi bekal bagi narapidana kasus Narkoba, agar kelak ketika bebas, mereka telah memiliki keterampilan untuk bekerja maupun membuka usaha.
Pelatihan keterampilan tersebut disambut baik oleh para Napi Lapas Narkotika Bandar Lampung. Darman, salah satu peserta mengatakan, dirinya senang dengan adanya pelatihan itu, karena menjadi bekal dirinya saat bebas nanti.
“Harapan saya, setelah keluar dari sini, saya bisa jadi lebih baik lagi,” Kata Dirman.
Baca juga: Rutan Bandar Lampung Geledah Kamar Napi Lagi, Ini Barang yang Ditemukan
Sementara itu, Kalapas Narkotika Bandar Lampung Kunrat Kasmiri mengatakan, pelatihan ini hanya diikuti oleh 120 dari total 933 Napi yang ada di Lapas tersebut. Mereka merupakan orang-orang yang mendapatkan kesempatan pertama untuk mengikuti pelatihan.
“Intinya pembinaan itu ada dua, kepribadian dan kemandirian. Hari ini kita fokus untuk pembinaan kemandirian, untuk menerima bekal keterampilan bagi warga binaan agar menjadi bekal mereka setelah selesai masa pidananya,” Kata Kunrat.

Kunrat menjelaskan, pihaknya memiliki tiga bidang yakni pengelasan, pangkas rambut, dan perikanan karena tiga profesi tersebut tengah dibutuhkan di masyarakat.
Kadivpas Kanwil Kemenkumham Lampung Farid Junaedi menyatakan, menyambut baik program pelatihan keterampilan tersebut. Kegiatan itu diharapkan bermanfaat bagi para napi sebagai bekal untuk kembali ke tengah masyarakat nantinya.
“Ini memang program Kemenkumham, kegiatan kemandirian warga binaan. Sehingga nantinya warga binaan setelah bebas bisa mandiri, bisa membiayai hidup sendiri, keluarganya, dan syukur-syukur bisa bermanfaat bagi masyarakat di lingkungannya,” Ungkap Farid. (*)
Komentar