VoxLampung, Bandar Lampung – Teman-teman yang tergabung dalam DPD Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Provinsi Lampung, tengah bersiap memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII) 2024. Acara bakal berlangsung di Gedung Semergou Pemerintah Kota Bandar Lampung lantai 4 pada Minggu, 6 Oktober 2024, mendatang.
Kegiatan ini mengangkat tema Sign Up for Sign Language Right yang memiliki arti Memperjuangkan Hak Berbahasa Isyarat dan Pekan Tuli Internasional dengan fokus pada Advokasi Bahasa Isyarat.
Ketua DPD Gerkatin Muhammad Faris melalui penerjemah bahasa isyarat menyampaikan, tujuan peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa isyarat dalam perwujudan hak asasi teman tuli.
Karena semua manusia mempunyai hak yang sama, termasuk teman tuli, seperti mendapatkan pekerjaan yang layak, hak mendapat pendidikan dan hak mendapatkan fasilitas kesehatan.
“Adapun beragam rangkaian kegiatan akan digelar memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional di Bandar Lampung, antara lain seminar dengan tema memperjuangkan hak berbahasa isyarat yang akan diisi oleh narasumber aktivis Tuli Gian Adi Prasetio yang akan membuka prespektif lebih luas tentang memperjuangkan bahasa isyarat,” ujar Faris, saat rapat persiapan HBII 2024 di kantor Perkumpulan DAMAR Lampung pada Selasa, 24/9.
Selain seminar, lanjutnya, terdapat agenda bazar dan pemeran berbagai karya dari teman tuli. Bazar tersebut menampilkan berbagai macam usaha yang dimiliki teman-teman Tuli agar dapat dilihat masyarakat yang hadir.
Selanjutnya perkenalan komunitas Tuli yang ada di Lampung dan penampilan kreasi dari teman Tuli dan Dengar. Faris mengatakan, masih banyak kemampuan yang dimiliki teman-teman tuli tapi banyak belum diketahui, maka melalui acara HBII diharapkan teman-teman Tuli bisa berkolaborasi menampilkan suatu kreasi yang menarik.
Dalam pelaksanaanya rangkaian kegiatan HBII 2024, DPD Gerkatin Lampung juga bekerjasama dengan Perkumpulan DAMAR Lampung dan Forum Komunikasi Partisipasi Masyarakat Dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PUSPA).
Perwakilan Perkumpulan DAMAR Lampung Sely Fitriani menambahkan, Hari Bahasa Isyarat Internasional diharapkan menjadi semangat baru memasyarakatkan Bahasa Isyarat ke tengah tengah masyarakat. Kemudian mengajak masyarakat memahami Bahasa Isyarat sehingga tak ada jurang pemisah komunikasi dengan masyarakat lainnya.
“Hal ini sejalan dengan percepatan pencapaian tujuan SDGs yakni mencapai kesetaraan kesempatan dalam semua aspek kehidupan termasuk untuk para teman-teman Tuli,”ujar Sely.
Kemudian dengan kemampuan yang sama dalam berbahasa isyarat, akan membuka kesempatan teman teman tunarungu/tuli mengisi pembangunan di Lampung dengan cara yang sama dengan masyarakat lainnya.
Tentang Gerkatin
Sebelumnya ada beberapa komunitas organisasi tuna rungu Indonesia yang bersifat kedaerahan yang telah terbentuk pada tahun 1960 antara lain: Bandung dengan nama SEKATUBI (Serikat Kaum Tuli Bisu Indonesia), PTRS (Persatuan Tuna Rungu Semarang), Jogyakarta PERTRI (Perhimpunan Tuna Rungu Indonesia), PEKATUR (Perkumpulan Kaum Tuli Surabaya).
Sehubungan banyaknya komunitas organisasi tuna rungu yang bersifat kedaerahan, maka beberapa pimpinan organisasi tersebut sepakat mengadakan Kongres Nasional I pada tanggal 23 Februari 1981 di Jakarta.
Hasil Kongres telah menghasilkan beberapa keputusan diantaranya menyempurnakan nama organisasi menjadi satu yaitu GERKATIN kepanjangan dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia dalam bahasa inggrisnya yaitu IAWD (indonesian Association for the Welfare of the Deaf).
Dalam perkembangan selanjutnya, GERKATIN/IAWD telah terdaftar sejak tahun 1983 sebagai anggota WFD (World Federation of the Deaf). Federasi Tuna Rungu se-Dunia bermarkas di Helsinki, Finlandia. (Rls)
Komentar